Jadi sebenernya rencana untuk berendam di pemandian air panas tuh udah gue masukin ke jadwal bepergian gue dari sebelum UAS kemarin. Niatnya sih awal Mei tuh sebelum minggu tenang mau ke Ciater tapi ada aja kendalanya, baik faktor alam maupun manusia. Jujur nih gue kayanya belom pernah deh berendam air panas di alam terbuka gitu. Dulu pernah diajak ke Ciater tapi gue waktu itu masih bocah banget dan gak dibolehin sama mamahku tercintah.
Nah, berhubung kuliah udah libur dan gue gak ada kerjaan, gue memutuskan untuk "membayar hutang" yang belum kesampean untuk dilunasin. Akhirnya gue ajak lagi manusia-manusia yang tadinya mau ikut ke Ciater. Pertama, si bapak yang punya mobil, Dery. Paska nobar Final Liga Champions, gue tanya dia lagi mau gak berendam air panas. Tidak disangka, dia pun ternyata juga mau ikut. Lalu, gue pun nyari korban lainnya. Setelah gagal ngajak Tomo yang abis sibuk touring dan Adit yang lagi MUN di Universitas Diponogoro Semarang, akhirnya Rane dan Miftah, dua pasukan dari "Ennichisai" ikut jalan-jalan bareng.
Di kolam ini, air panasnya langsung ngalir melewati patung mbak-mbak bawa guci. Katanya, air tersebut bisa diminum dan berkhasiat menambah stamina dan memperkuat vitalitas, eh salah, maksudnya, air tersebut bisa menyembuhkan penyakit. Yaudah, gue minum aja lah, disediain gelas juga kok.
Loh, sebenarnya ini gue mau kemana sih? Kita gak ke Ciater karena terlalu jauh jadi memutuskan ke Gunung Pancar yang terletak di Sentul, Bogor. Tadinya ada pilihan lain, yakni ke Parung tapi katanya di sana banyak cabe-cabean wkwkwk pedas, pedaaaaas. Kenapa kita cuma berempat? Sebenarnya, kita juga diajakin ke Dufan bareng teman-teman yang lainnya karena ternyata lagi ada promo gitu. Potongan sekitar 100 ribu lah kalo gak salah. Tapi, meskipun udah dipotong sebesar itu, gue tetep gak punya uang segitu, sekitar 150 ribu di luar transportasi dan jajan. Dengan berat hati gue akhirnya tidak ikut ke Dufan huhuhu :(
Rabu, 28 Mei 2014
Yuhuuuu....Setelah bernegosiasi cukup alot pada malam harinya, akhirnya kita memutuskan untuk jadi berangkat berendam ke Gunung Pancar. Berhubung kita buta akan info tentang pemandian air panas Gunung Pancar, gue coba googling dulu nih dan ketemu sebuah blog bagus dan kaya akan informasi tentang tempat-tempat wisata gitu hehe ini nih blog-nya *mbak, saya promosiin loh blog-nya walaupun blog saya juga sepi wkwk*. Okay setelah dapat info yang begitu berharga, kita mantapkan langkah untuk menuju TKP.
Janjian sih katanya jam 6 pagi gitu di kampus. Tapi ada yang kesiangan gitu deh bangunnya *gue*. Ini semua gara-gara malemnya gue keasikan nonton youtube soal Haruka JKT48 ngomong pakai Bahasa Indonesia yang super kawai itu loh *kok promosi* makanya jadi bangun siang gara-gara mimpiin dia *boong*. Nah gue udah buru-buru ke kampus nerobos macet dari Pasar Gembrong hingga Tebet tercinta tapi tetep aja duluan gue sampe kampusnya daripada Dery yang menempuh perjalanan kurang lebih 2 1/2 jam dari Cijantung ke Parmad naik mobil *blekekekek*. Setelah Dery sampai kampus, kita berempat, GKM (Geng Kemana Mana) yang diwakili oleh DeMi RaGa (Dery-Miftah-Rane-Galang) akhirnya melakukan perjalanan ke tempat tujuan.
Menuju ke Gunung Pancar tuh butuh perjuangan ya. Kalo skill mengemudinya masih kurang, jangan disarankan untuk melewati jalur yang kita lewati.
Rabu, 28 Mei 2014
Yuhuuuu....Setelah bernegosiasi cukup alot pada malam harinya, akhirnya kita memutuskan untuk jadi berangkat berendam ke Gunung Pancar. Berhubung kita buta akan info tentang pemandian air panas Gunung Pancar, gue coba googling dulu nih dan ketemu sebuah blog bagus dan kaya akan informasi tentang tempat-tempat wisata gitu hehe ini nih blog-nya *mbak, saya promosiin loh blog-nya walaupun blog saya juga sepi wkwk*. Okay setelah dapat info yang begitu berharga, kita mantapkan langkah untuk menuju TKP.
Janjian sih katanya jam 6 pagi gitu di kampus. Tapi ada yang kesiangan gitu deh bangunnya *gue*. Ini semua gara-gara malemnya gue keasikan nonton youtube soal Haruka JKT48 ngomong pakai Bahasa Indonesia yang super kawai itu loh *kok promosi* makanya jadi bangun siang gara-gara mimpiin dia *boong*. Nah gue udah buru-buru ke kampus nerobos macet dari Pasar Gembrong hingga Tebet tercinta tapi tetep aja duluan gue sampe kampusnya daripada Dery yang menempuh perjalanan kurang lebih 2 1/2 jam dari Cijantung ke Parmad naik mobil *blekekekek*. Setelah Dery sampai kampus, kita berempat, GKM (Geng Kemana Mana) yang diwakili oleh DeMi RaGa (Dery-Miftah-Rane-Galang) akhirnya melakukan perjalanan ke tempat tujuan.
Menuju ke Gunung Pancar tuh butuh perjuangan ya. Kalo skill mengemudinya masih kurang, jangan disarankan untuk melewati jalur yang kita lewati.
(Sentul Off-Road Track by Dinas Pekerjaan Umum. Good Job)
(Ya setidaknya masih ada pemandangan yang bisa untuk dilihat)
Wokeh. Sepertinya kita sudah cukup dekat dengan tempat tujuan bung. Mulai terlihat pohon-pohon pinus di sekitar kita.
(Bentar lagi sampai)
Akhirnya sampai juga....di gerbang Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Yups, baru sampai pintu masuk depannya doang bru. Di sini bayar dulu Rp. 2000 / orang atau bagi lo yang merasa bule, bayarnya lebih mahal ya. Oiya kendaraan juga harus bayar. Itung-itung untuk membantu menjaga merawat alam Indonesia ini lah.
(Gerbang Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Baru di gerbang ya)
Duh, berhubung pemandangan pohon pinus di tempat ini sangat menarik perhatian kita, tidak ada salahnya kalo kita mengabadikan momen-momen indah tersebut, seperti momen yang pernah kita lalui bersama dahulu kala yang sampai hari ini masih kuingat dengan jelas *wakwaoooo*. Jadi, waktunya SELFIE !!!!
(Manusia-manusia narsis)
(Geng Kemana Mana -- Miftah, Dery, Rane, Galang)
Wokeh lanjut jalan deh. Kali ini bener-bener menuju pemandian air panas. Gapake bercanda lagi ah. Bapak supir AKAP kita udah kelihatan lelah tuh soalnya.
(Kiri, kanan, kulihat saja banyak pohon pinus)
Oiya, bagi yang ingin berendam di resort *sepertinya lebih mewah*, ketika melihat tanda di bawah ini, bisa belok ke kiri. Bagi yang ingin berendam di tempat yang biasa dikunjungi masyarakat *baca: lebih murah bayarnya*, lurus aja ya. Naik lagi dikit.
(Udah mau sampe nih)
Wohohohoho akhirnya sampai juga di pemandian air panas Gunung Pancar. Sejam lebih dikit lah dari Pancoran ke sini. Kalo kata Dery, "Pancoran-Sentul lebih cepet dibandingin Cijantung-Pancoran." Begitu sampai, kita harus bayar lagi Rp. 10.000 / orang dan biaya kendaraan, tergantung bawa apaan. Mungkin kalo bawa gerobak bisa gratis.
(Tempat pemandian, kami datang!)
Oiya, bagi yang belum tau, tempat pemandian ini dibagi menjadi dua bagian. Pertama, ada tempat pemandian khusus keluarga dan ini pastinya lebih privat *di bagian atas* dimana bagi yang berminat harus rela merogoh kocek kembali sekitar Rp. 25.000 / orang untuk setengah jam atau Rp. 100.000 / keluarga untuk sejam. Di bagian ini, kita juga bisa terapi loh. Lumayan kalo lagi sakit apa gitu, siapa tau bisa terobati. Kedua, tempat pemandian umum *di bagian bawah* dimana kita gak harus bayar lagi. Oiya, tempat berendam cowo dan cewe dipisah ya jadi jangan harap lo bisa ngintip-ngintip *padahal mah sebelahan doang*.
(Tempat ganti baju. Dilarang pipis katanya)
(Khusus pria dewasa...maupun anak-anak)
Nah, di blog-nya mbak Satya disebutkan bahwa di sini tuh ada kolam kecil yang lebih panas airnya dan boleh gabung cowo-cewe. Tapi suwer, kecil banget kolamnya. Bisa muat 8-10 orang sih tapi yakali dah dempet-dempetan kaya gitu haha. Eh, berhubung ketika kita dateng tempat pemandian masih sepi, langsung kita cuss ke atas deh.
(Nih dia TKP yang dimaksud)
Kata aa' yang nawarin lulur lumpur, kolam "rahasia" yang nyempil ini airnya lebih panas dibanding kolam di bawah. Suhunya bisa mencapai 65 derajat Celsius. Kata aa' juga, air panas di sini tuh air mineral, bukan belerang. Jadi, punya dua khasiat, untuk kulit dan bagian dalam tubuh, misalnya melancarkan sirkulasi darah.
Oiya, jangan tertipu dengan ekspresi muka para perendam di bawah ini ya. Suwer, panas euy airnya. Berendam pun gak boleh lama-lama. Kalo udah keliyengan, udah lah berhenti aja gausah dipaksa. Sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik. Apalagi memaksakan perasaan kepada seseorang yang dianya aja gak suka sama kita. Nanti ilfeel bru. Perihnya tuh "di sini" *hati*.
(Korban pertama. Rane, ekspresinya ya)
(Miftah putra Nabire yang katanya di Papua gak ada tempat kaya gini)
(Mayor Dery)
(Ayo Teh, minum yuk, Teh)
(Tidak lupa untuk apa? Selfie! Apa? Selfie!)
Di sana, kita juga akan ditawarin untuk luluran dari lumpur alami *katanya*. Luluran dapat mengangkat sel kulit mati dan baik untuk kulit. Harganya Rp. 10.000 tapi kalo mau dilulurin, bayar Rp. 20.000. Sayang sekali yang ngelulurin tuh si aa', bukan teteh. Akhirnya cuma Miftah dan Rane yang luluran. Mungkin mereka berdua.....Yasudahlah...
(Mud-Men)
Okeh, jadi ceritanya kita udah puas berendam. Kelamaan berendam bisa bikin lo gatel-gatel. Ingat, gatel-gatel, bukan kegatelan. Oiya, ceritanya, tadi pas berendam di atas, kita ketemu dua bapak-bapak yang katanya udah biasa juga ke sana. Mereka bilang kalo mau, kita bisa langsung ke kawah Gunung Pancar loh. Jaraknya sekitar 1,5 KM dari tempat pemandian. Tetapi, ada tetapinya nih, disarankan untuk naik motor atau mobil yang lumayan tinggi. Bila ingin sehat, bisa aja sih jalan kaki. Kita tadinya kepikiran untuk nyoba ke sana, tapi mager ah wkwkwk. Mungkin lain kali ya.
Ketika kita udah siap-siap mau selesai berendam, si Miftah mengalami pengalaman yang menarik. "Tidak mau kalah dengan pemiliknya, Nokia Lumia ikut berendam di pemandian air panas" *baca: hape-nya Miftah nyebur ke kolam*. Lumayan lama nyelamnya sekitar 10 detik. Berhasil diselamatkan tetapi kita lihat saja kondisinya akan gimana. Takut kompilasi, eh komplikasi.
Setelah berendam, kita bilas dan ganti baju. Berhubung capek, santai sejenak dulu lah di warung sekitar. Makan makanan rakyat dulu *popmie* sembari liat-liat foto, foto-foto lagi, gosip, dan jemur hape yang tadi kejebur.
(Lapar...engga juga sih)
Huuuuft....Capeeeeeek....Tapi boong *apaan tau*. Berhubung baru jam 1 siang, kita bingung mau ngapain. Akhirnya kita memutuskan untuk ke Bogor nyari makan. Setelah berdebat dan bernegosiasi layaknya mahasiswa Hubungan Internasional, kita cao ke D'Cost. Yaudah lah ya gausah cerita soal makan. Makan ya gitu-gitu aja. Intinya, bikin perut kenyang.
(Makan di piring mah mainstream)
Setelah makan dan kenyang, kita cao ke kampus tercinta karena Rosalinda 2.0 berada di sana. Lupa foto-foto pemandangan di sekitar Gunung Pancar. Yasudahlah masih ada hari esok. Kalo kata Drive, "esok lebih baik". ZAAAAIIIIIKKKK.
Nah, begitu aja pengalaman gue dan teman-teman sepermainan berendam di pemandian air panas Gunung Pancar. Semoga Allah SWT masih memberikan gue kesempatan untuk menceritakan pengalaman-pengalaman gue lainnya. Duh, lagi semangat-semangatnya nulis blog meskipun gak ada juga yang mau baca. Wokeh. Sampai bertemu di lain kesempatan yaaaaa. Adios Amigos!
PS: terima kasih Rane dan Dery yang udah ngasih foto-foto karena kalian tau lah hape gue bulukan sama kaya yang punya. Buat Miftah, sabar ya Mift. Mungkin udah waktunya ganti hape.
Regards,
GN
280514
No comments:
Post a Comment